Rabu, 07 Desember 2011

Nicky Hayden

Nicky Hayden dilahirkan di Owensboro Kentucky, Amerika Serikat 30 Agustus 1981 dengan nama lengkap Nicholas “Nicky” Patrick Hayden. Nicky kecil pada saat usianya lima tahun dia menjalani balapan pertamanya di ajang First minibike dirt track race. Pada tahun 2002 Hayden berhasil menjuarai AMA (American Motorsort Association) Superbike. Pada tahun 2003 Hayden bergabung bersama Repsol Honda di MotoGP. Posisinya sangat istimewa dibanding pembalap muda lainnya dan sekaligus disebut-sebut sebagai anak emas, pasalnya pembalap 21 tahun itu dipercaya menjadi tandem Valentino Rossi. Fantastis, itulah Nicky Hayden tampil di kancah balap dunia disandingkan dengan pembalap hebat seperti Rossi.
Satu keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pembalap seusianya, Hayden mampu menunjukkan konsistensi performanya di setiap serie, dia mempertontonkan kapasitasnya dengan amat konstan. Tak salah jika tim pabrikan Yamaha sangat kecewa lantaran pinangannya berhasil bergabung bersama HRC.Hayden menjalani tahun pertamanya di Motogp dengan menempati posisi 5 dengan 130 poin, dan juga mendapat penghargaan Rookie of the year.

Pada musim 2004, Nicky Hayden masih bersama tim Repsol Honda, dia mendapat partner baru Alex barros yang pindahan dari kubu garpu Tala YZR-M1, karena Valentino Rossi menyebrang ke pabrikan Yamaha. Di musim 2004 Hayden berada di peringkat 8 klasemen akhir. Pada musim MotoGP 2005 ia mendapatkan partner baru yaitu Max Biaggi di tim Repsol Honda, sedangkan prestasinya naik ke posisi 3 klasemen akhir Musim 2006 ia berduet dengan pendatang baru Daniel Pedrosa, masih dalam tim Repsol Honda. Pada musim ini ia berhasil merebut gelar juara dunia dari juara dunia lima kali, Valentino Rossi. Banyak yang menyebut gelar juara tersebut karena keberuntungan mengingat dia cuma bisa menang di dua balapan sepanjang musim itu, meski mampu naik podium sebanyak tiga kali. Kepastian Hayden menjadi juara juga baru ditentukan di seri terakhir setelah dia mampu finish di posisi tiga sementara Rossi yang sebelumnya memimpin klasemen dengan keunggulan 8 poin terjatuh saat balapan.

Musim 2007 performa Hayden kembali terpuruk. Cuma tiga kali naik podium dengan tidak menjuarai satu seri pun, pemilik nomor 69 ini melorot ke posisi delapan klasemen akhir, kalah jauh dari juniornya Daniel Pedrosa yang jadi runner up dengan 242 poin.

Andrea Dovizioso





  • Nama : Andrea Dovizioso
  • Tempat/Tanggal Lahir : Forli, Italia, 23 Maret 1986
  • Nomor Motor : -
  • Tim : Repsol Honda
  • Juara Dunia : 1 kali
Karir :- Aprilia 125cc (2001) Honda
- 125cc (2002 - 2004)
Honda
- 250cc (2005 - 2007)
JiR Team Scot
- MotoGP (2008)
Repsol Honda (2008 - ? )

Dovizioso mulai megendarai motor (minibike) pada usia 7 tahun, ia sudah memenangi balapan pada tahun 1997 dan 1998 pada kejuaraan Yunior Kategori B Italia. Pada tahun 2000 ia menjadi Runner-up di Kategori Senior. Bakat membalap Dovizioso mulai terlihat kilaunya saat baru berusia 15 tahun, kala itu dia menjuarai European Championship 125cc serta menjalani Kejuaraan Dunia pertamanya Mugello meskipun sebagai pembalap wildcard, yang sayangnya berakhir dengan DNF.


Memasuki tahun 2002 dia bergabung dengan Team Scot Honda di kelas 125cc dan finish di posisi 16. Hasil terbaiknya di tahun tersebut adalah dua kali finish di posisi sembilan di Le Mans dan Donington, ia mengumpulkan 42 poin diakhir musim. Pada tahun 2003 masih bersama Team Scot Honda, ia menduduki posisi kelima dengan 157 poin klasemen akhir. Pada tahun 2004 ia menjadi juara dunia 125 cc dengan mengumpulkan 293 poin di akhir musim. Dovizioso termasuk salah satu juara dunia dengan usia muda dalam sejarah motogp disamping Loris Capirossi, Dani Pedrosa dan Valentino Rossi. Pada tahun 2005 ia beralih ke kelas 250cc, ia belum bisa menjadi juara dan hanya mampu duduk di posisi tiga klasemen akhir.

Tanggal 15 September 2007, Dovizioso bergabung JiR Team Scot Honda, ia menggunakan tunggangan Honda RC212V. Motogp musim 2008, Dovizioso dalam balapan pembuka di Losail Qatar (10/3/2008) yang dilaksanakan malam hari, ia berada di urutan empat dan mampu mempecundangi pahlawan Italia di MotoGP, Valentino Rossi. Pada seri ke-17 rider JiR Scot Honda Andrea Dovizioso akhirnya mampu menapak podium kejuaraan dunia MotoGP untuk kali pertama di GP Sepang Malaysia. Penunggang kuda besi asal Italia itu finis di posisi ketiga di Sirkuit Sepang, setelah melalui pertarungan satu lawan satu melawan rider Repsol Honda Nicky Hayden. Klasemen akhir Dovizioso duduku di posisi lima dengan 174 poin dibelakang Jorge Lorenzo dengan 190 poin. Pada Akhir musim 2008, Dovizioso bergabung dengan Repsol Honda dari JiR Scot, ia menggantikan posisi Nicky Hayden yang bergabung ke-Ducati.
sumber: http://musikku345.blogspot.com/2008/12/biografi-andrea-dovizioso.html 

Minggu, 04 Desember 2011

Ben spies

Rider  : Ben Spies
Nationality : American
Born : July 11, 1984 in Germantown, Tennessee          




Pembalap kelahiran 11 juli 1984 ini, lahir bukan dari keluarga pembalap yang menorehkan prestasi apik. Tidak seberuntung Valentino Rossi, bakatnya mengendalikan kuda besi hingga bisa menjadi kampium di beberapa ajang kejuaraan Moto GP, bisa dibilang ada turunan dari mendiang ayahnya. Ben’s kecil sama seperti anak-anak Amerika lainnya, dia suka bermain sepeda, dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat TV.
Menginjak usia remaja, Ben’s muda adalah seorang yang enerjik dan pintar, kegemarannya menonton tontonan balap, sering kali membuat dia berdecak kagum, melihat pembalap favoritnya salah satunya Valentino Rossi. Meliuk-liukan kuda pacunya di lintasan sirkuit, berangkat dari hal ini pulalah cita-cita Ben’s untuk menjadi pembalap professional mulai ia asah dengan ikut bergabung di salah satu tim lokal di Amerika.

Ben Spies memenangkan perlombaan pertamanya di Pikes Peak International Raceway pada tahun 2001, dengan menunggangi Valvoline Suzuki GSX-R dan sejak itu telah meroket menjadi seorang bintang. Langkah pertama Elbowz  adalah mengikuti seri Superbike AMA pro pada tahun 2000 dan balap di AMA Superstock Championship selama dua tahun. Pada musim 2002, Spies bersaing bersama Jason Pridmore di Formula Xtreme Series, ia menjadi juara pada tahun berikutnya. 
Spies tiga tahun berlaga di kelas Supersport dan mampu berubah menjadi salah satu pembalap top di paddock AMA dengan tim Suzuki Yoshimura Superbike.

Pada tahun 2006 untuk kelas Superbike, The Texas Teror menunggangi Suzuki GSX-R1000 Yoshimura ketika ia mengalahkan Mat Mladin yang tampaknya tak terkalahkan. Bukan kebetulan, Spies membuktikan dethroningnya dengan mengulangi prestasi tahun 2007 dan lagi pada tahun 2008.
Dalam sejarah AMA Superbike, Ben adalah pembalap keempat yang memenangkan tiga gelar berturut-turut dan duduk di peringkat ketiga Superbike AMA sepanjang masa kariernya dengan 28 kemenangan. Spies mencatat 90% tingkat podium finish yang tak tertandingi dalam sejarah AMA.


Masa depan Spies berlanjut di MotoGP, dengan tiga tiket wildcard entri GP di motor Rizla Suzuki GSV-R. Pertama, ia mulai di saat Loris Capirossi cedera di GP Inggris, finish ke 14 dan mencetak poin pertamanya di MotoGP. 
Race berikutnya di putaran Amerika, mampu finish ke 8 di Laguna Seca dan bahkan lebih mengesankan The Texas Teror berhasil finish ke enam di Indianapolis.
Anehnya, bukannya MotoGP, tetapi Spies malah mengikuti seri World Superbike pada tahun 2009 dan melanjutkan dominasinya. Selama musim rookie-nya, "Elbowz" mencatatkan paling banyak rekor kemenangan dan menjuarai WSBK tahun 2009 bersama Yamaha R-1. Mengalahkan saingannya Noriyuki Haga, Spies mencetak gelar pertama untuk Yamaha dalam seri Superbike Dunia.

Menjadi juara WSBK tahun 2009, membuat Spies dipromosikan untuk bergabung bersama Yamaha Tech3  di ajang MotoGP tahun 2010 bersama dengan Colin Edward.

Sejarah Karier Ben Spies :

2010 - 6th MotoGP - Yamaha 
2009 - 1st WSBK - Yamaha
2008 - 19th MotoGP - Suzuki
2008 - 1st AMA Superbike - Suzuki
2007 - 1st AMA Superbike - Suzuki
2006 - 1st AMA Superbike - Suzuki
2005 - 2nd AMA Superbike - Suzuki
2004 - 4th AMA Supersport - Suzuki
2003 - 1st AMA Formula Xtreme - Suzuki
2003 - 9th AMA Supersport - Suzuki
2002 - 6th AMA Formula Extreme - Suzuki 

Sabtu, 03 Desember 2011

Marco Simoncelli


Biografi Reader Italia Marco Simoncelli    Marco Simoncelli atau yang lebih dikenal dengan nama Simoncelli mengawali karirnya pertama kali di ajang Italian Minimoto Championship. Saat itu, Simoncelli masih tergolong sangat muda bermain diatas ban dan bergelut dengan aspal hitam. Marco simonceeli  saat itu masih berusia 9 tahun.

    Pada tahun 2001 Simoncelli pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juaranya di tahun 2002. Nah, di tahun 2002 inilah, Simoncelli kemudian naik ke level berikutnya yaitu mengawali karirnya di ajang Grand Prix. Selama tiga tahun ia di kelas GP125cc, namun Simoncelli hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. sukses menang sebanyak tiga kali dan tujuh kali naik podium dari 50 kali tampil. Hasil yang sungguh fantastis bila di banding dengan umurnya yang masih muda belia.

    Marco Simoncelli merupakan pembalap yang sangat terkenal dengan sikap garangnya ketika melintasi di area aspal hitam. Triknya yang luar biasa ketika di arena balapan membuat Simoncelli di juluki “Super Sic”. Aksinya yang berbahaya selalu di tunjukkan ketika berusaha untuk menyalip lawanya.
Biografi Reader Italia Marco Simoncelli
      Sementara tahun 2006 di kelas GP250cc, ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaiknya dan menduduki peringkat teratas. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008 dengan 280 poin. Simoncelli berhasil memenangi 12 laga dan 22 podium dari 64 serie yang diikutinya.  Namun pada tahun 2009, Simoncelli tidak mampu mengulang sejarah seperti sebelumnya, hingga sampai pada akhirnya di tahun 2009 Simoncelli harus puas dan berada di urutan ketiga klasemen.
      Nasib bagus untuk reader muda italia, dengan hasil dan jerih payah Simoncelli  ahirnya tim Honda Gresini tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP World Championship pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai pembalap rookie.  Hasil terbaik yang bisa dittunjukkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di MotoGP Portugal 2010.
       Namun sayang karir Simoncelli hanya berakhir di tahun 2011 di ajang seri MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur pada tanggal 23 Oktober. Ketika itu Simoncelli terlibat kecelakaan hebat bersama Colin Edwards dan Valentine Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua.

          Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia dikarenakan luka serius yang dideritanya.

Valentino Rossi


Valentino Rossi pembalap kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP.





Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.



Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.


Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.


“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.


Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali juara pada musim 2005).


BIODATA


Nama : Valentino Rossi


Lahir : Urbino, 16 Februari 1979


Kebangsaan : Italia


Tinggi/Berat : 180cm/69kg


Karir :


1. Go-kart pertama (1985)


2. Debut balap karting 60cc (1989)


3. Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)


4. Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)


5. Juara Italian Minibike Endurance (1992)


6. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)


7. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)


8. Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish


9. Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)


10. Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996) kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola,
Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)


11. Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di


Pindah kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin, 5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)


12. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)


13. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)


14. Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)


15. Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11 kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal, Brazil, dan Australia (2002)


16. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)


17. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)


18. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)


Penghargaan :


1. Gelar Juara Dunia 125cc (1997)


2. Gelar Juara Dunia 250cc (1999)


3. Gelar Juara Dunia 500cc (2001)


4. Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)


5. Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)


6. Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)


7. Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)


Referensi :


- http://15meh.blogspot.com/2008/11/biografi-sang-doctor-valentino-rossi.html

Jumat, 02 Desember 2011

Dani Pedrosa



Daniel “Dani” Pedrosa Ramal lahir pada tanggal 29 September 1985 din Sabadell, Catalonia, Spanyol. Pedrosa dibesarkan di desa Castellar Valles del dekat Sabadell  . Dia adalah juara dunia termuda di kelas GP 250cc. Tinggi Pedrosa adalah 1.58m dan berat 51 kg. Pedrosa adalah pembalap MotoGP yang paling sering jatuh & cidera, dan satu-satunya “alien” yang belum pernah meraih gelar juara dunia MotoGP
Awal Balap


Pedrosa sudah bisa mengendarai motor pada umur 4 tahun, motor pertamanya ajalah Italjet 50, yang memiliki roda tambahan di samping kiri-kanannya. Pedrosa mengenal dunia balap pada umur 6 tahun, dia menggunakan minibike Kawasaki melawan teman-temannya. Bapalan resmi pertama Pedrosa dimulai saat ia berumur 9 tahun, Pedrosa terjun ke kejuaraan Nasional Minibike Spanyol, di musim pertamanya, Pedrosa berhasil meraih posisi 2 nasional. Di musim berikutnya Pedrosa masih membalap dikejuaraan yang sama, tapi karena masalah kesehatan, ia hanya meraih posisi ke-3 klasemen akhir
125cc
debut pertama Pedrosa di World Grand Prix dimulai di kelas 125cc di tahun 2001, setelah ia memenangi Movistar Activa Cup. Dibawah bimbingan Alberto Puig, Pedrosa berhasil meraih dua kali podium di 2001, di tahun 2002 Pedrosa berhasil meraih podium pertama, dan menempati posisi 3 dunia di kelas 125cc, di tahun berikutnya Pedrosa berhasil mengunci gelar Juara Dunia GP 125cc sebelum musim balap usai, dengan 5 kali kemenangan, sayangnya saat menjalani latihan bebas GP 125cc, Pedrosa terjatuh dan harus absen sampai seri berakhir, untungnya Pedrosa telah mengunci gelar juara dunia 125cc.
GP 250
Setelah berhasil menjuarai GP 125cc, Pedrosa pindah ke jenjang yang lebih tinggi, kelas 250cc. Pedrosa menjalani musim 2004 tanpa melakukan test pra-musim dikarenakan cidera yang dia alami di tahun 2003, tetapi itu tidak menghalangi Pedrosa untuk meraih juara di seri perdana, dan di tahun pertama kelas 250cc, Pedrosa berhasil menggondol Juara Dunia GP 250cc. Tahun 2005 Pedrosa kembali meraih titel juara dunia GP 250cc, dan mengunci gelar Juara Dunia sebelum musim balap selesai, tetapi kejadian di tahun 2003 terulang, Pedrosa harus absen selama 2 seri akibat mengalami cidera di 2 seri tersisa
MotoGP
Karier Pedrosa di kelas para raja dimulai pada tahun 2006, membalap di team Repsol Honda. Banyak kritikus MotoGP merasa ragu dengan kemampuan Pedrosa di kelas tertinggi ini, karena mereka menganggap, tubuh kecil Pedrosa tidak akan bisa menghandle motor MotoGP yang memiliki power yang sangat besar. Prediksi para pengamat berhasil ditepis oleh Pedrosa dengan berhasil meraih posium dua di seri Perdana MotoGP di sirkuit Jerez. Di seri kelima, Shanghai Circuit, Pedrosa berhasil meraih posisi no.1 untuk pertama kalinya. Kemenangan ini membuatnya menjadi pemenang seri termuda kedua (umur sama dengan alm. Norick Abe) di Kelas Premier dibawah Freddie Spencer. Ia memenangkan balapan MotoGP keduanya di Donington Park dan menjadi kandidat kuat untuk meraih juara dunia MotoGP. Ini adalah kemenangan mengesankan bagi Dani, yang berhasil mengalahkan Valentino Rossi di tempat kedua.
Sebelum seri Malaysia, pedrosa berada di posisi kedua klasemen, dibelakang team-mate Nicky Hayden, tapi karena Pedrosa lagi-lagi mengalami kecelakaan dan cidera, sehingga dia dengan susah payah berada di posisi start kelima. Tetapi di saat race, Pedrosa membuat penonton tercengang, karena dengan kondisi cidera, Pedrosa berhasil meraih posium ketiga, dibelakang Rossi & Capirossi.
Di seri Estoril, Pedrosa membuat drama yang menjadi buah bibir para penonton, Pedrosa dengan sukses menabrak Hayden di tikungan dan membuat keduanya tidak dapat meneruskan perlombaan, masalah ini berbuntut panjang, karena gara-gara masalah ini, posisi Hayden di klasemen umum tergusur oleh Rossi dan hanya tersisa 1 seri lagi. Hal ini membuat hayden marah kepada Pedrosa. Kesalahan Pedrosa dibayar di seri akhir, dengan memberikan posisi ketiga kepada Hayden, dan menjaga Hayden di belakangnya. Dengan bantuan Pedrosa dan kemalangan Rossi, Hayden meraih gelar juara dunia MotoGP 2006, sedangkan Pedrosa meraih posisi kelima di klasemen akhir dan meraih Rookie of the year 2006
Musim 2007 Pedrosa tatap bernaung di Honda, dengan RC212V. Di musim ini Pedrosa didera masalah mesin, walaupun itu, Pedrosa berhasil meraih posisi dua di klasemen akhir dibelakang Stoner. Di tahun ini Pedrosa sign kontrak untuk musim 2008-2009.
Musim 2008 Pedrosa masih didera dengan masalah RC212V, hal itu diperparah dengan absennya Pedrosa di pra-musim karena cidera yang dialaminya, tetapi Pedrosa berhasil meraih podium di seri pertama. Saat Pedrosa memimpin perlombaan di seri Jerman, Pedrosa terjatuh dan cidera lagi, dan terpaksa absen selama 2 seri. Karena performa ban Michelin yang mengecewakan, Pedrosa memutuskan pindah ke ban Brigestone di seri Indianapolis. Sampai musim 2008 usai, Pedrosa bercokol di klasemen ketiga.
Lagi-lagi Pedrosa terjatuh di pra-musim 2009, dan mencederai dirinya sendiri. Di seri pertama musim 2009, pedrosa hanya bisa finish di posisi kesebelas. Di seri kelima Pedrosa jatuh 2x, saat latihan bebas dan saat balapan. Di musim ini Pedrosa berhasil meraih Runner-Up dunia, 33 poin dibelakang valentino Rossi.
Di tahun 2010, Pedrosa kembali memakai no start 26, untuk memenuhi permintaan para penggemarnya. Di musim ini Pedrosa ersaing ketat dengan Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia, sayang, karena cidera yang dialami Pedrosa di seri Motegi, Pedrosa harus merelakan gelar juara dunia, dan berada di posisi runner-up
Cidera Yang Dialami Pedrosa selama karier di World Grand Prix
  • 2003 Australian motorcycle Grand Prix (125cc) Double fracture in the talus bone of the left foot and a fracture of the right ankle.
  • 2005 Japanese motorcycle Grand Prix (250cc) Fracture of the left humeral head that affected the supraspinal tendon.
  • 2006 Malaysian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Small fracture of the small left toe and loss of cutaneous matter on the right knee. 5 stitches in that vertical cut.
  • 2007 Turkish motorcycle Grand Prix (MotoGP) Thoracic trauma, blow to the left gluteus and neck trauma.
  • 2007 Japanese motorcycle Grand Prix (MotoGP) Post-traumatic arthritis with inflammation to the small toe of the left foot.
  • 2008 Sepang test 2008 (MotoGP) Fracture of the second metacarpal in the right hand, with three diaphyseal fragments, which are the bones that are found in the middle part of the metacarpus.
  • 2008 German motorcycle Grand Prix (MotoGP) General inflammation of the left hand with hematomas in the veins of the extensor tendons. Displaced fracture of the distal phalanx of the left index finger. A sprain of the interphalangeal articulation next to the left middle finger. Fracture of the large bone of the left wrist. Sprain of the lateral external ligament of the right ankle.
  • 2008 Australian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Capsular hematoma on the left knee that had to be treated two months after.
  • 2009 Qatar test (MotoGP) Fracture of the radius of the left arm and contusion on the left knee that required a skin graft, because the scar re-opened from an operation before Christmas.
  • 2009 Italian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Incomplete fracture of the greater trochanter of the right femur. A fracture without displacement, an injury that requires absolute rest and treatment with painkillers.
  • 2009 December (MotoGP) Underwent an operation to remove a screw from his left wrist.
  • 2010 Japanese motorcycle Grand Prix (MotoGP) Four-fragment chip fracture of the left collarbone and a Grade 1 ankle sprain.[12]
  • 2011 French motorcycle Grand Prix (MotoGP) Fractured right collarbone.

Kamis, 01 Desember 2011

Biografi Stoner

Sebenarnya saya tidak terlalu suka balap motor, tetapi karena buku ini murah kan gak ada ruginya dibeli, dibaca, terus dijadikan koleksi saya. Lagipula, sebuah biografi mudah dibaca dan memotivasi kita untuk maju. Apalagi jika orang tersebut adalah orang yang berjuang dari nol hingga menjadi selebriti dunia. Casey Stoner adalah salah satunya ! Seorang anak bawang yang dijuluki Crashy Stoner karena rekornya yang selalu tabrakan atau jatuh di dunia Moto GP, dengan ketekunannya dan tekad bajanya mampu mengalahkan juara dunia lima kali (Valentino Rossi) dalam waktu dua tahun. Bukankah kita layak untuk mengetahui latar belakangnya, perjuangannya, dan hal-hal apa saja yang membuatnya sukses sekalipun hampir tidak ada orang yang mendukungnya ? Semoga melalui resensi buku yang saya tulis ini bisa mengoda anda untuk membacanya.
Casey Stoner Ducati Marlboro
Casey Stoner lahir di Austrralia pada tanggal 16 Oktober 1985, berarti sekarang umurnya 25 taon. Masih muda dibandingkan saya yang kepala tiga ini ! Meskipun sama – sama terkenal (ha...ha...ha.. moso sih Wapannuri ini terkenal ? GR banget !). Kota kelahirannya adalah Kurri – Kurri provinsi New South Wales. Casey mempunyai sodara perempuan yang namanya Kelly, Bapaknya biasa dipanggil ,|" Pak Colin" dan ibunya dipanggil, "Bu Colin...wakakakak....nama gadisnya Bronwyn).
Pak Stoner sendiri juga seorang pembalap motor sehingga darah trek-trekan ini menurun ke Kasey. Di usia empat tahun Casey kecil sudah ikut balapan. Nah ini dia, sekalipun punya bakat tapi kalo gak dilatih dan dikembangkan sama juga bohong...untungnya Pak Stoner melihat bakat terpendam anaknya ini dan rela mengorbankan segalanya. Contohnya, untuk masuk dalam lomba balap motor profesional di Australia, jokinya harus berumur 16 tahun, padahal ketika Casey berumur 14 tahun, dia sudah memenangi 41 lomba di Australia. Boleh dikatakan Casey sudah jadi juara nasional di usiannya. Untuk mengatasi masalah ini, Keluarga Stoner nekad menjual semua kekayaannya untuk pindah ke Eropa karena di sana usia minimal untuk bisa ikut lomba profesional adalah 14 tahun, pas banget dengan usia Casey.
Saya rasa dari sinilah karakter low profile Casey tebentuk. Dia melihat pengorbanan orang tuanya untuk kemajuan dirinya. Sesampainya di Eropa, keluarga Stoner hidup menumpang di tanah orang dengan sebuah karavan. Bahasa kerennnya mbambung alias RSSSSSSSSSSSS......! Rumah Sangat Sederhana Sempit Sumpek Sesel-seselan, Sengol bacok, Surat gak ada....apalagi Sertifikat. Namun tangan Tuhan selalu terbuka ketika anakNya berdoa !
Tahun 2000, tahun kepindahannya dari Aussie ke Inggris, Casey mendapatkan sponsor untuk bertanding di dunia balap motor. Kepiwaiannya dalam mengendarai motor menarik perhatian Alberto Puig dan mengundangnya untuk mengikuti kejuaraan Spanyol. Dari sinilah karier Casey Stoner mulai menanjak. Dari kelas 125cc naik ke kelas 250cc dan akhirnya ke kelas paling bergengsi di dunia moto GP. Tujuh tahun kemudian, tepatnya 10 Maret 2007 Casey Stoner berhasil menjadi juara satu yang kemudian membawanya kepada Juara Dunia Moto GP mengalahkan juara bertahan lima kali berturut-turut Valentino "The Doctor" Rossi !
Bukannya tanpa perjuangan, untuk mencapai titik tertinggi ini sudah tak terhitung jumlah tabrakan, ndlosor, jatuh, dan terkaparnya Casey Stoner. Keberhasilannya ini juga membawa berkah bagi Ducatti yang hampir tidak pernah menjadi juara di dunia balap motor dunia ini. Usia Casey saat menjadi juara adalah 21 tahun. 84 hari lebih tua dari Freddie Spencer yang menjadi juara dunia pertama termuda motoGP di tahun 1983. Kasey adalah juara dunia termuda kedua ! Luaaar biasaaa. Pengorbanan yang tidak sia – sia bagi Keluarga Stoner !
Selain bagi Ducatti, Casey sendiri juga mendapatkan harta yang tak ternilai dari perjuangan dan pengorbanannya ini, bukan juarra dunia saja tetapi seorang istri yang cantik sekali... gila ayune...namanya Adriana Tuchyna ! Sexy boook...kurus...tinggi...manis...dan daun muda pula ! Duh enaknya jadi orang terkenal...tapi rasanya pantes kok, Casey imut, bojone ayu sexy dan tinggi.... Hmm...aku juga beruntung kok, meskipun gak ganteng tapi lucu loh....terus dapetnya juga gak kalah ama Adriana kok !
Adriana Stoner, Istri Casey
Ayune rek....Silahkan Googling sendiri
Untuk teman – teman yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Casey Stoner ini bisa mengaskes website Casey Stoner di www.caseystoner.com.au. Jangan mengharapkan situs ini ditulis dalam bahasa indonesia ya, nek mau yang bahasa Indonesia yah beli bukunya yang berjudul Biografi Casey Stoner karangan Tom Bapallaz