Jumat, 02 Desember 2011

Dani Pedrosa



Daniel “Dani” Pedrosa Ramal lahir pada tanggal 29 September 1985 din Sabadell, Catalonia, Spanyol. Pedrosa dibesarkan di desa Castellar Valles del dekat Sabadell  . Dia adalah juara dunia termuda di kelas GP 250cc. Tinggi Pedrosa adalah 1.58m dan berat 51 kg. Pedrosa adalah pembalap MotoGP yang paling sering jatuh & cidera, dan satu-satunya “alien” yang belum pernah meraih gelar juara dunia MotoGP
Awal Balap


Pedrosa sudah bisa mengendarai motor pada umur 4 tahun, motor pertamanya ajalah Italjet 50, yang memiliki roda tambahan di samping kiri-kanannya. Pedrosa mengenal dunia balap pada umur 6 tahun, dia menggunakan minibike Kawasaki melawan teman-temannya. Bapalan resmi pertama Pedrosa dimulai saat ia berumur 9 tahun, Pedrosa terjun ke kejuaraan Nasional Minibike Spanyol, di musim pertamanya, Pedrosa berhasil meraih posisi 2 nasional. Di musim berikutnya Pedrosa masih membalap dikejuaraan yang sama, tapi karena masalah kesehatan, ia hanya meraih posisi ke-3 klasemen akhir
125cc
debut pertama Pedrosa di World Grand Prix dimulai di kelas 125cc di tahun 2001, setelah ia memenangi Movistar Activa Cup. Dibawah bimbingan Alberto Puig, Pedrosa berhasil meraih dua kali podium di 2001, di tahun 2002 Pedrosa berhasil meraih podium pertama, dan menempati posisi 3 dunia di kelas 125cc, di tahun berikutnya Pedrosa berhasil mengunci gelar Juara Dunia GP 125cc sebelum musim balap usai, dengan 5 kali kemenangan, sayangnya saat menjalani latihan bebas GP 125cc, Pedrosa terjatuh dan harus absen sampai seri berakhir, untungnya Pedrosa telah mengunci gelar juara dunia 125cc.
GP 250
Setelah berhasil menjuarai GP 125cc, Pedrosa pindah ke jenjang yang lebih tinggi, kelas 250cc. Pedrosa menjalani musim 2004 tanpa melakukan test pra-musim dikarenakan cidera yang dia alami di tahun 2003, tetapi itu tidak menghalangi Pedrosa untuk meraih juara di seri perdana, dan di tahun pertama kelas 250cc, Pedrosa berhasil menggondol Juara Dunia GP 250cc. Tahun 2005 Pedrosa kembali meraih titel juara dunia GP 250cc, dan mengunci gelar Juara Dunia sebelum musim balap selesai, tetapi kejadian di tahun 2003 terulang, Pedrosa harus absen selama 2 seri akibat mengalami cidera di 2 seri tersisa
MotoGP
Karier Pedrosa di kelas para raja dimulai pada tahun 2006, membalap di team Repsol Honda. Banyak kritikus MotoGP merasa ragu dengan kemampuan Pedrosa di kelas tertinggi ini, karena mereka menganggap, tubuh kecil Pedrosa tidak akan bisa menghandle motor MotoGP yang memiliki power yang sangat besar. Prediksi para pengamat berhasil ditepis oleh Pedrosa dengan berhasil meraih posium dua di seri Perdana MotoGP di sirkuit Jerez. Di seri kelima, Shanghai Circuit, Pedrosa berhasil meraih posisi no.1 untuk pertama kalinya. Kemenangan ini membuatnya menjadi pemenang seri termuda kedua (umur sama dengan alm. Norick Abe) di Kelas Premier dibawah Freddie Spencer. Ia memenangkan balapan MotoGP keduanya di Donington Park dan menjadi kandidat kuat untuk meraih juara dunia MotoGP. Ini adalah kemenangan mengesankan bagi Dani, yang berhasil mengalahkan Valentino Rossi di tempat kedua.
Sebelum seri Malaysia, pedrosa berada di posisi kedua klasemen, dibelakang team-mate Nicky Hayden, tapi karena Pedrosa lagi-lagi mengalami kecelakaan dan cidera, sehingga dia dengan susah payah berada di posisi start kelima. Tetapi di saat race, Pedrosa membuat penonton tercengang, karena dengan kondisi cidera, Pedrosa berhasil meraih posium ketiga, dibelakang Rossi & Capirossi.
Di seri Estoril, Pedrosa membuat drama yang menjadi buah bibir para penonton, Pedrosa dengan sukses menabrak Hayden di tikungan dan membuat keduanya tidak dapat meneruskan perlombaan, masalah ini berbuntut panjang, karena gara-gara masalah ini, posisi Hayden di klasemen umum tergusur oleh Rossi dan hanya tersisa 1 seri lagi. Hal ini membuat hayden marah kepada Pedrosa. Kesalahan Pedrosa dibayar di seri akhir, dengan memberikan posisi ketiga kepada Hayden, dan menjaga Hayden di belakangnya. Dengan bantuan Pedrosa dan kemalangan Rossi, Hayden meraih gelar juara dunia MotoGP 2006, sedangkan Pedrosa meraih posisi kelima di klasemen akhir dan meraih Rookie of the year 2006
Musim 2007 Pedrosa tatap bernaung di Honda, dengan RC212V. Di musim ini Pedrosa didera masalah mesin, walaupun itu, Pedrosa berhasil meraih posisi dua di klasemen akhir dibelakang Stoner. Di tahun ini Pedrosa sign kontrak untuk musim 2008-2009.
Musim 2008 Pedrosa masih didera dengan masalah RC212V, hal itu diperparah dengan absennya Pedrosa di pra-musim karena cidera yang dialaminya, tetapi Pedrosa berhasil meraih podium di seri pertama. Saat Pedrosa memimpin perlombaan di seri Jerman, Pedrosa terjatuh dan cidera lagi, dan terpaksa absen selama 2 seri. Karena performa ban Michelin yang mengecewakan, Pedrosa memutuskan pindah ke ban Brigestone di seri Indianapolis. Sampai musim 2008 usai, Pedrosa bercokol di klasemen ketiga.
Lagi-lagi Pedrosa terjatuh di pra-musim 2009, dan mencederai dirinya sendiri. Di seri pertama musim 2009, pedrosa hanya bisa finish di posisi kesebelas. Di seri kelima Pedrosa jatuh 2x, saat latihan bebas dan saat balapan. Di musim ini Pedrosa berhasil meraih Runner-Up dunia, 33 poin dibelakang valentino Rossi.
Di tahun 2010, Pedrosa kembali memakai no start 26, untuk memenuhi permintaan para penggemarnya. Di musim ini Pedrosa ersaing ketat dengan Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia, sayang, karena cidera yang dialami Pedrosa di seri Motegi, Pedrosa harus merelakan gelar juara dunia, dan berada di posisi runner-up
Cidera Yang Dialami Pedrosa selama karier di World Grand Prix
  • 2003 Australian motorcycle Grand Prix (125cc) Double fracture in the talus bone of the left foot and a fracture of the right ankle.
  • 2005 Japanese motorcycle Grand Prix (250cc) Fracture of the left humeral head that affected the supraspinal tendon.
  • 2006 Malaysian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Small fracture of the small left toe and loss of cutaneous matter on the right knee. 5 stitches in that vertical cut.
  • 2007 Turkish motorcycle Grand Prix (MotoGP) Thoracic trauma, blow to the left gluteus and neck trauma.
  • 2007 Japanese motorcycle Grand Prix (MotoGP) Post-traumatic arthritis with inflammation to the small toe of the left foot.
  • 2008 Sepang test 2008 (MotoGP) Fracture of the second metacarpal in the right hand, with three diaphyseal fragments, which are the bones that are found in the middle part of the metacarpus.
  • 2008 German motorcycle Grand Prix (MotoGP) General inflammation of the left hand with hematomas in the veins of the extensor tendons. Displaced fracture of the distal phalanx of the left index finger. A sprain of the interphalangeal articulation next to the left middle finger. Fracture of the large bone of the left wrist. Sprain of the lateral external ligament of the right ankle.
  • 2008 Australian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Capsular hematoma on the left knee that had to be treated two months after.
  • 2009 Qatar test (MotoGP) Fracture of the radius of the left arm and contusion on the left knee that required a skin graft, because the scar re-opened from an operation before Christmas.
  • 2009 Italian motorcycle Grand Prix (MotoGP) Incomplete fracture of the greater trochanter of the right femur. A fracture without displacement, an injury that requires absolute rest and treatment with painkillers.
  • 2009 December (MotoGP) Underwent an operation to remove a screw from his left wrist.
  • 2010 Japanese motorcycle Grand Prix (MotoGP) Four-fragment chip fracture of the left collarbone and a Grade 1 ankle sprain.[12]
  • 2011 French motorcycle Grand Prix (MotoGP) Fractured right collarbone.

0 komentar:

Posting Komentar