Jumat, 31 Mei 2013

YAMAHA MLEMPEM KARENA TIDAK PAKAI SSG !





Dari empat seri awal MotoGP 2013 ini, Honda tampak bergitu powerful dengan RC213V yang memenangkan tiga seri secara beruntun dan hanya menyisakan satu seri untuk Yamaha yakni di Qatar. Klaim apapun dipatahkan Honda sejak seri Jerez yang lalu, bahkan di Le Mans kemarin Honda dengan kedua pembalapnya tampil sangat impresif diluar dugaan sebelumnya.
Bagaimanapun 6-speed Seamless Shift Gearbox (SSG) memiliki peran yang sangat penting pada mesin prototype RC212V sampai versi RC213V saat ini. Seperti kita ketahui, transmisi seamless shift ini mampu membuat perpindahan gigi ke gigi menjadi lebih halus dan tanpa jeda sama sekali, meskipun throttle (tuas gas) ditarik habis oleh pembalap.
Inilah salah satu alasan mengapa kedua pembalap Yamaha pontang panting minta kepada Yamaha Jepang untuk segera mengembangkan gearbox dengan fitur seamless. Bahkan, Lorenzo telah meminta hal ini sejak tahun lalu setelah mengunci title juara dunia MotoGP 2012 tanpa kemenangan berarti. Tanpa gearbox ini, jelas kedua pembalapnya akan sering diasapin oleh kompetitornya tersebut.
Namun demikian, Yamaha jelas tak mungkin mampu meniru rancangan gearbox berjenis seamless shift ini secara menyeluruh dari Honda. Pasalnya Honda telah mendaftarkan hak patent gearbox ini di kantor paten Jepang (Japanese patent office) di Tokyo sejak gearbox ini diperkenalkan ke publik pertama kalinya pada awal 2011 yang lalu.
Gearbox seamless shift pada motor RC212V-RC213V ini memiliki nomor patent 2010-203478 di kantor patent Jepang, yang juga dapat dilihat di situs resminya di http://www.jpo.go.jp. Dua engineer Honda RC212V, Shinya Matsumoto dan Jun Miyazaki telah mendaftarkannya secara resmi. Matsumoto mengatakan bahwa teknologi serupa telah diterapkan di mobil balap IndyCar Honda.

Foto Aplikasi Patent Gearbox Honda RC212V-RC213V
Terlepas dari hal itu, wakil presiden HRC Shuhei Nakamoto mengungkapkan bahwa 6-speed seamless shift gearbox ini jika dijual akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan rumah mewah yang dihuninya di Jepang. Sementara satu unit Honda RC213V dijual dengan harga kurang lebih 3 juta Euro atau jika dirupiahkan sekitar Rp 37,5 milyar (menurut kurs Euro ke Rupiah saat ini).
“Transmisi ini dirancang hanya bekerja pada rpm mesin yang sangat tinggi, tidak cocok digunakan untuk motor produksi masal. Jika mereka menginginkannya, tim satelit harus membeli dari kita. Pembayaran harus terpisah karena harganya sangat mahal, bahkan lebih mahal dari rumah yang sekarang saya tinggali”, kata Nakamoto pada awal 2011 yang lalu.
Selain mengembangkan gearbox ini, Honda juga memberikan upgrade chassis dan juga upgrade signifikan untuk gearbox seamless shift ini pada pertengahan 2012 yang lalu. Upgrade gearbox ini memberikan keuntungan lebih banyak kepada pembalap Honda ketika mereka mengurangi gigi saat memasuki tikungan dengan melakukan pengereman, dimana deselerasi mesin menjadi berkurang.

Marq Marquez – Le Mans 2013
Sehingga membuat perpindahan transmisi menjadi lebih halus (dari gigi 6 ke gigi 5 dan seterusnya), sama seperti ketika melakukan perpindahan dari gigi 1 ke gigi diatasnya. Selain itu, penyempurnaan ini benar-benar membuat motor RC213V menjadi lebih stabil dan handling menjadi lebih baik dibandingkan dengan gearbox seamless versi pertama.
Alasan Yamaha belum mengabulkan permintaan Lorenzo dan Rossi dalam waktu dekat ini mungkin karena masalah biaya. Dimana pengembangan gearbox berjenis seamless shift membutuhkan biaya yang tidak sedikit alias mahal Bro, bahkan Nakamoto bilang sangat mahal.
Meskipun gearbox berhasil dikembangkan oleh Yamaha dan kemudian diterapkan ke prototype YZR-M1, belum tentu akan memberikan performa yang sama seperti Honda RC213V. Contohnya adalah Ducati yang juga telah mengembangkan gearbox sejenis ini tetapi tak kunjung memberikan performa yang konsisten di setiap race, bahkan ketika masih digeber oleh sang Legendaris 46.

0 komentar:

Posting Komentar