Rabu, 13 Maret 2013

Hasil Yang Mengejutkan Dari Marquez di Austin


Dengan gaya pukul rata atau sapu bersih di hari kedua latihan pribadi MotoGP, Marc Marquez sentil abang-abangnya. Jika Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi masih alasan setang-seting dan penghapalan sirkuit Austin, Texas, Amerika, Marquez yang membela Repsol Honda Team itu, gas dulu, baru setting. Ya sapu bersih itu. Seperti kembali dilakukannya Rabu 13 Maret 2013 pada latihan hanya dihadiri  Honda dan Yamaha ditambah Stefan Bradl dari LCR Honda MotoGP yang ujug-ujug menggeser Rossi ke posisi 5 dalam dua hari ini.

Adaptasi Marquez terhadap sirkuit termasuk cepat. Dia bisa menghapal 20 tikungan yang kebanyakan sikat kiri milik sirkuit Austin. Itu dibanding 6 kontestan yang ikut tes kali ini, dua lainnya susah dihitung karena dari tim kw 2 alias CRT.  Modelnya yang sering melawan gaya lurus (inersia) dengan bandannya di tikungan ada manfaatnya.

"Titik pengereman yang keras yang  utama saya pelajari di sirkuit ini. Jika semua titik saya bisa hapal, motor dengan mudah digerakkan bersama badan sendiri untuk balik arah. Yang paling utama lagi tiga chicane yang lincah,” kata Marquez saat berbicara istirahat makan siang di hari pertama latihan yang dilansir MotoGP.Com.

Ya iyalah. Soal setting turun-naik alias menanjak dan menurun khas sirkuit di Amerika, itu urusan mekanik. Turun kompresi, naik kompresi, setel waktu pengapian dan girboks, pembalap cukup melaporkan. Urusan gaya dan mengambil sudut-sudut sirkuit alias jalur atau racing line, itu job-nya pembalap, di situ dia dibayar. 

Nah, Marquez sebenarnya nggak tinggi-tinggi amat alias hanya 168 cm, dibanding Rossi. Lho, hubungannya apa? Ada bro, dengan bahu yang panjang tubuhnya dengan mudah mengimbangi motor pada tiga tikungan tusuk konde (chicane), tikungan yang berbalasan yang butuh gerakkan badan. Tikungan yang semestinya jadi andalan Rossi. Tetapi Marquez masih energik dengan kecepatan tubuhnya membolak-balik RC213V-nya setelah masuk area R10 sampai R16.

Marquez mencetak 2’03.853 atau meninggalkan tipis Pedrosa 0,123 detik dan agak mengasapi yang lain rada tebal, ya lihat saja di RESULT. Intinya, agresif-nya Marquez yang masih 20 tahun itu, punya keuntungan sendiri masuk ke sirkuit di mana semua tim tanpa data. Dengan gaya yang bergelantungan di RC213V dengan ‘gas pol tetap ngerem dan nggak blong’ Marquez menyintil abang-abangnya. Tetapi ingat, biasanya para senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi, lebih teliti mempeljari set-up motor sesuai penghapalan sirkuit dan sesuai gaya mereka. Dan ini masih latihan juga kan.

0 komentar:

Posting Komentar